Di Ponpes Al Zaytun Diduga Ada Bunker dan Tempat Khusus Pembuatan Senjata Api

Ponpes Al Zaytun Indramayu
Sumber :
  • Wikipedia

VIVA Bandung – Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun masih menjadi sorotan. Baru-baru tersiar kabar bahwa di ponpes besutan Panji Gumilang itu adanya tempat pembuatan senjata api hingga bunker. Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Kesbangpol Jawa Barat Iip Hidajat.

Tak Hanya Divonis 1 Tahun, Panji Gumilang Harus Bayar Biaya Perkara

"Informasi awal memang ada, dan kalau soal Gedung Synagogue baru tahu, tapi kalau informasi ada bunker, bahkan ada tempat informasi pembuatan senjata itu sempat mengetahui tim investigasi," kata Iip Hidajat dilansir dari tvOnenews.com, Rabu (12/7/2023).

Kendati demikian, kata Iip, tempat pembuatan senjata api hingga bunker itu sudah diambil alih oleh Pemerintah pusat.

Tok! PN Indramayu Vonis Panji Gumilang Satu Tahun Penjara

"Kita tidak langsung berlanjut apalagi permintaan klarifikasi dijawab secara tertulis, oleh Panji Gumilang," ujarnya.

Lebih lanjut, Iip menyatakan bahwa tim investigasi, yang dibentuk sebelum diambil alih oleh Kementerian Polhukam, bertujuan untuk mengidentifikasi masalah atau informasi yang diungkapkan oleh netizen. Salah satu dari mereka mengetahui bahwa ada bunker dan informasi lainnya di Al Zaytun.

Resmi Dipenjara, Panji Gumilang Divonis Satu Tahun

Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang

Photo :
  • Tangkapan Layar Youtube

"Apakah benar? kita belum sempat kesana karena investigasi kita soal laporan dan informasi itu langsung diambil alih oleh pemerintah, Kemenkopolhukam," ungkapnya. 

Sementara itu, Kemenag Kanwil Jabar mengaku baru mengetahui soal adanya tempat ibadah Yahudi di Ponpes Al Zaytun.

"Belum tahu, nanti akan dicek informasi tersebut baru tahun malah," ungkapnya. 

Sementara itu, Ketua PWNU Jawa Barat KH Juhadi Muhamad mengatakan jika memang itu benar, mengapa harus ada tempat ibadah orang Yahudi di area Ponpes Al Zaytun.

"Jelas berarti ada indikasi NII nya itu kuat. Karena disana dianggapnya sebagai ibu kota negara, segala tempat peribadatan ada disana," ungkapnya. 

Bahkan kata Juhadi menegaskan keterangan dari alumni di Al Zaytun sudah jelas baik alumni pesantren atau alumni pegawai. Karena kalau pesantren gak mungkin ada Synagogue tempat ibadah agama lain.

"Diduga indikasi NII benar adanya negara di dalam negara, karena NII kan ingin merubah negara Indonesia ini menjadi negara Islam, meksipun bukan kelompok terorisme secara terselubung ingin mendirikan negara," katanya. 

Dari itu kata Juhadi sejak awal NU Jabar mendorong agar pemerintah segera menyelesaikan Kontroversi Al Zaytun, termasuk segera menyelamatkan ribuan santri agar jangan sampai lebih dalam berada di antara kontroversi tersebut.

"Soal Al Zaytun ini sebenernya sudah terang benderang mendapatkan informasi alumni pesantren pegawai mungkin anggota yang direkrut," pungkasnya.