Hasil Survei Pilgub Jabar Paling Unggul, Bagaimana Dedi Mulyadi Merealisasikan Itu di 27 November
- Istimewa
"Pemilu 2018 dan Pemilu saat ini sangat berbeda. Saat itu saya calon wakil gubernur, begitu juga dengan Pak Syaikhu. Iklim politiknya juga berbeda. Hari ini saya dicalonkan oleh Partai Gerindra dan mendapat amanah dari Pak Prabowo untuk memimpin Jawa Barat ke depan melalui proses demokratisasi," kata Dedi.
Menurutnya, untuk Pilkada Serentak 2024, isu agama yang sempat dominan dalam Pemilu sebelumnya tidak lagi menjadi isu utama. "Hari ini isu - isu agama tidak menjadi dominan dalam kegiatan politik, meskipun ada beberapa pihak yang kembali mengangkat isu lama, namun respons publik sangat rendah," ungkapnya.
Selain itu, Dedi menganggap masyarakat saat ini lebih tercerahkan, berkat akses informasi yang lebih luas. "Dulu informasi tentang saya masih sepotong-sepotong, tapi hari ini publik sudah mengenal lebih jauh karena komunikasi melalui media sosial dan kunjungan langsung ke masyarakat yang lebih banyak," jelasnya.
Dedi optimis akan mampu melampaui perolehan suara pesaingnya, termasuk Syaikhu yang di usung partai PKS dan Nasdem. “Insya Allah, asal niat kita baik, pasti Allah akan membukakan jalan," kata Dedi.
Selain melakukan kunjungan ke berbagai daerah di Jawa Barat, Dedi Mulyadi juga aktif di media sosial. Ketika ditanya tentang seberapa efektif media sosial dalam meningkatkan elektabilitasnya, Dedi menjelaskan bahwa ia telah lama menggunakan platform tersebut sebagai bagian dari kehidupannya.