Wanita Wajib Tahu, Ini 10 Produk Kecantikan Beracun yang Pernah dan Masih Dipakai

Ilustrasi kosmetik mengandung merkuri
Sumber :
  • istimewa

Salah satu skandal tata rias terbesar hingga saat ini, Lash-lure menghiasi pasar kosmetik pada tahun 1930-an. Lash-Lure diiklankan di mana-mana dengan mengklaim bahwa produk tersebut dapat mewarnai bulu mata seseorang secara permanen dan bahwa konsumen akan “Memancarkan Kepribadian!” jika dia memilih Lash Lure. Sayangnya, tanpa diketahui publik, Lash Lure dibuat dengan pewarna anilin.

Kaget Bakal Dibayar Rp50 Juta, Ustaz Solmed Terima Tawaran Richard Lee

Meskipun pewarna anilin adalah bahan pewarna rambut yang populer pada tahun 1930-an, Lash Lure memilih untuk meningkatkan dosis pewarna anilin hingga 30 kali lebih banyak dan ditempatkan dalam produk yang langsung diaplikasikan pada area paling sensitif di wajah seseorang. Tak perlu dikatakan, banyak cedera dan satu kematian tercatat akibat penggunaan pewarna bulu mata ini.

Kisah yang paling banyak dipublikasikan adalah kisah Ny. Brown, seorang sosialita kaya pada tahun 1930-an. Pada tahun 1933 dia memilih untuk mencoba Lash Lure di salon kecantikan pilihannya untuk mengantisipasi acara sosial. Nyonya Brown sayangnya tercatat meninggalkan acara lebih awal karena pembengkakan mata yang berlebihan dan rasa terbakar.

Diminta Isi Ceramah Richard Lee, Ustaz Solmed Tergiur Tarif Tinggi

Lipstik Merah atau Lipstik Timbal?

Ini adalah salah satu yang paling dekat dengan rumah. Percaya atau tidak, banyak lipstik merah saat ini yang masih menyimpan rahasia mematikan . Ini adalah salah satu produk kecantikan paling beracun yang digunakan dan masih digunakan sampai sekarang. Pada tahun 2007, ratusan warna merah favorit kami ditarik dari pasaran karena mengandung timbal dalam jumlah tinggi. Timah dalam warna bibir diukur dalam satuan bagian per juta, sehingga hal ini mungkin tampak seperti fakta yang tidak masuk akal.

Fantastis! Segini Tarif Ustadz Solmed Untuk Ceramah di Klinik Dr Richard Lee

Namun pada kenyataannya, konsumsi timbal dalam jumlah kecil dari waktu ke waktu akan menumpuk di tubuh manusia sehingga menimbulkan banyak masalah kesehatan. Mudah-mudahan, setelah penemuan ini pada tahun 2007, FDA telah mengambil tindakan dan melakukan banyak regulasi serta pengujian untuk memastikan keamanan kita.

Sebagai informasi, timbal dalam kosmetik merupakan cemaran (zat pengotor) pada bahan dasar pembuatan kosmetik. Timbal dapat masuk melalui penetrasi pada selaput atau kulit. Penyerapan lewat kulit dapat terjadi karena timbal dapat larut dalam minyak atau lemak. Gejala keracunan yang dihasilkan senyawa timbal tergolong dalam keracunan kronis dan akut yang menyebabkan kematian, menurut Palar.