Panji Gumilang, Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Mengutip Ayat Alkitab ketika Khutbah

Panji Gumilang
Sumber :

Viva Bandung – Pondok Pesantren Al-Zaytun kembali menjadi pembicaraan masyarakat setelah disebut memperbolehkan berzina karena dosanya dapat ditebus dengan uang. Sebelumnya, pesantren ini juga sempat menuai kontroversi saat perayaan idulfitri.

Tok! PN Indramayu Vonis Panji Gumilang Satu Tahun Penjara

Kabar terbaru, pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun menyampaikan khutbah dengan mengutip salah satu ayat dalam Alkitab yang dipakai sebagai pedoman hidup umat Kristen.

Dalam video yang diunggah kanal YouTube @ENN Indonesia itu tampak cuplikan Panji Gumilang sedang menyampaikan ceramahnya di mimbar masjid. Dalam judul video tersebut tertulis "Detik-detik Panji Gumilang baca Kitab Injil saat khutbah Idul Fitri 1444 Hijriah.”

Resmi Dipenjara, Panji Gumilang Divonis Satu Tahun

Awalnya, Panji Gumilang mengatakan bahwa bangsa Yahudi adalah keturunan nabi. Kemudian dia melanjutkan dengan membahas kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang dimiliki oleh umat Kristiani.

“Jika bicara nasab nabi yang ada di sejarah umat manusia, kita tidak bisa melupakan kitab perjanjian, perjanjian lama maupun baru,” kata Panji Gumilang dikutip dari kanal YouTube ENN Indonesia.

Terbaru Kasus Al-Zaytun, Panji Gumilang Divonis Satu Tahun Penjara

Ceramah ini pun dilanjutkan dengan membaca ayat dari Kitab Perjanjian Lama yang menjelaskan sejarah Palestina dan Israel. Tanpa ragu, Panji Gumilang mengutip ayat dari kitab Injil.

"Saudara dari sejarah Kitab Perjanjian Lama Pasal 11 ayat 26. Seorang yang besar bernama Tera keturunan daripada Nuh melahirkan seorang putra termasuk Ibrahim. Lalu kita umat Islam menyebutnya dengan Nabi Ibrahim as atau Kholilurrahman atau Kholilullah," ucapnya. 

Diketahuim ayat tersebut menyampaikan bahwa bangsa Arab dan Israel adalah anak Nabi Nuh AS yang bernama Sam. Panji menegaskan bahwa bangsa Israel masih keturunan nabi ketika dirinya meengutip kitab Sirah Nabawiyah.

Seketika video tersebut mendapat banyak komentar dari warganet yang mengatakan tidak sepantasnyaa khutbah merujuk pada kitab suci agama lain. 

"Lah kenapa kayak khutbah sama orang Kristen. Kan kita lagi ibadahnya umat Islam," tulis warganet. 

"Syeikh nya lagi ngigau kali. Maklum masih terbawa suasana hati kekafiran," timpal lainnya. "Astaghfirullah, katanya ulama kok malah ngajarin tentang agama lain," kata yang lain.